dahulu gelapnya malam tampak sama bagi kita silih berganti cahaya bintang mengiringi suara itu, mungkin tak seindah dalam diam tetapi lantunanmu merdu membasuh indera namun, harapan itu, sekian lamanya di dalam benak dan deminya kauarungi luasnya samudera daratan yang membentang megah di hadapanmu tanpa ujung hingga lalu sudut matamu tak menjadikanmu singgah ke tepian relakan kesenjangan fajar antara kita tak lagi kupandang sama langit...